Pemkot Lubuklinggau Harus Memikirkan Masa Depan Guru Honorer Yang Hanya Menerima Gaji 25 Rb / Jam

Mutiaraindotv, Lubuklinggau – Sumatera Selatan, sangat disayangkan yang mana perjuangan para Guru Honorer yang sudah berhayal mendapatkan insentif Transpot melalui Janji Walikota Lubuklinggau. Yang mana disampaikan Walikota Lubuklinggau di Rumah Dinas Walikota di Jalan Lintas Petanang, Kecamatan Lubuklinggau Utara I, Kota Lubuklinggau, pada tahun 2018.

Walikota Lubuklinggau berjanji jika beliau terpilih kembali akan memberikan tambahan Insentif bagi Guru Honorer selama 1 Tahun, namun sangat disayangkan Janji tersebut hanya dibayarkan 6 bulan sekitar bulan Desember 2018. Dan para guru Honorer pun di sibukan dengan mengurus proses pencairan, harus memiliki Buku Rekening Bank SumSel Babel agar bisa dicairkan. Setelah buku tersebut buat para Guru Honorer pun menyerahkan Foto Copy buku Tabungan Bank SumSel Babel ke Dinas Pendidikan, melalui kelompok di Sekolah masing –masing. Rabu, 04 Desember 2019.

Akan tetapi setelah tahun berjalan hingga saat ini para Guru Honorer menanyakan sisa Insentif tambahan Uang Transpot tersebut, ternyata hanya sebatas 6 bulan yang dapat dibayarkan oleh Walikota Lubuklinggau terpilih. Inilah yang banyak dikatakan banyak orang yang namanya Janji Politik hanya beberapa % yang dapat diakui sisanya hanya tinggal Janji tak kesampaian.

Dan sekarang pun para Guru Honorer di sibukan dengan kewajiban untuk mengumpulkan kembali Buku Tabungan Bank SumSel Babel, yang mana buku tabungan tersebut kebanyakan nilai uang tersisa hanya kisaran 50 Ribu. Dan akhirnya para Guru Honorer di repotkan kembali dengan Pembuatan Buku Baru, yang mana buku lama tak berlaku lagi.

Hasil pantauan Team Mutiaraindotv dilapangan pada hari ini, Selasa, 03 Desember 2019 dari beberapa cabang Bank SumSel Babel padat dikunjungi para Guru Honorer yang membuat buku baru. Yang mana katanya buku tabungan tersebut yang dibuat melalui uang pribadi para Guru Honorer, harus menyerahkan buku tabungan pada hari ini. Banyak kalangan Guru bertanya ini untuk apa lagi, kami bingung tapi ya sudahlah turuti aja apa maunya Pemerintah Daerah melalui Dinas Pendidikan Kota Lubuklinggau.

Pada kesempatan puncak HUT PGRI dan HGN, dihadapan ribuan guru yang hadir, Gubernur mengatakan akan berupaya memperjuangkan kesejahteraan para guru honorer yang ada di wilayah Sumatera Selatan. Diantaranya perbaikan layanan Sertifikasi Guru – guru Honorer, sesegera mungkin akan mengajak para Bupati, Walikota dan Dinas terkait untuk mengupayakan hal terbaik guna kesejahteraan para Guru Honorer, ucapnya.Presiden RI telah memberikan pesan pada Kemendikbud, agar memberikan “ Kesejahteraan Hidup bagi para Honorer “. Salah satunya dengan merancang kebijakan Gaji Honorer yang akan disetarakan dengan UMR (Upah Minimum Regional), yakni di kisaran Rp. 2,5 juta.

Yang mana selama ini gaji guru hanya berkisar Rp. 250 ribu hingga Rp.500 ribu perbulan dan ini juga tergantung Jam mengajar. Maka dari itu saya sangat mendukung rencana kebijakan Gaji Guru Honorer setara UMR. Semoga itu bisa diterapkan sesegera mungkin di tahun 2019 “ Konstitusi kita mengatakan semua warga negara layak mendapatkan pekerjaan dan hidup yang baik dan adil, menurut Pasal 28 Ayat I juga menuliskan hak untuk hidup, jaminan dan kepastian hukum “.

Sebenarnya harapan para Guru Honorer di Kota Lubuklinggau, dapat diakui sebagai Mitra Pegawai membantu mencerdaskan Generasi Bangsa terkhusu di Kota Lubuklinggau. Namun sangat disayangkan yang mana selama ini banyak para Guru Honorer lebih aktif mengajar di Ruang Kelas hanya dibayar Upah lebih tinggi Upah Kuli Bangunan. Sedangkan ada beberapa Daerah baik Kab/Kota di Sumatera Selatan, sudah melaksanakan Upah Gaji Guru Honorer mendekati UMR. Namun Kota Lubuklinggau yang semakin Gesit membangun Proyek yang sangat Pantastis dengan Nilai Milyaran Rupiah, akan tetapi membayar Gaji Guru Honorer mendekati Standar UMR tak mampu. (Team Mutiaraindotv).

Editor “ Waka Redaksi “

 

Check Also

Sumur Bor Bantuan Pemerintah Ditutup, Warga Desa Pesisir Besuki Resah

Mutiaraindotv.com, SITUBONDO, JAWA TIMUR – Warga Desa Pesisir, Kecamatan Besuki, Kabupaten Situbondo, Jawa Timur resah …

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *