MutiaraindoTV, Kabupaten Bekasi – Jawa Barat. Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Pusat, bekerja sama dengan World Bank melalui rekanannya, yaitu Pt. Anomali Lintas Cakrawala membangun SEISMOGRAPH SENSORS & CONTRUCSION Of SEISMOGRPAH SENSORS SHELTERS (PHASE II) di area Kantor Kecamatan Tambun Utara, Kabupaten Bekasi.
Wahyu, perwakilan dari PT. Anomali Lintas Cakrawala saat di temui di lokasi mengatakan, Shelters ini adalah proyek dari BMKG yang bekerjasama dengan World Bank untuk mendeteksi gempa bumi, di Indonesi baru ada 20 titik, dan untuk di Kabupaten Bekasi titiknya ada di Kecamatan Tambun Utara ini.
Menurutnya, soal kenapa Tambun Utara yang di pilih saya kurang tau, BMKG, BPBD dan Pemkab Bekasi, atau Camat mungkin yang lebih tau. Kami hanya mendapat informasi bahwa akan ada pemasangan Shelters Pendeteksi gempa bumi di Kecamatan Tambun Utara dan PT. Anomali Lintas Cakrawala di tunjuk sebagai rekanan untuk pemasangan alat pendeteksi gempa tersebut.
” Ada tiga alat yang akan di pasang di sini nanti, Sensor gempa bumi yang di pasang di kedalaman 12 meter, power, yang memakai solar panel dengan menggunakan tenaga matahari, kemudian Fisat yang terintegrasi ke satelit. Kemungkinan satelitnya Telkom 3S kalau tidak Nusantara 1, itu untuk komunikasi pengiriman data dari sensor ke servernya BMKG di Jakarta. “Ucapnya.
Dikatakannya, sebelumnya kami sudah sosialisasi dan pertemuan dengan pihak kecamatan, dengan di hadiri beberapa perwakilan desa saat pertemuan di kantor kecamatan sebulan yang lalu dan titik lokasinya berdasarkan sensor satelit, jadi kami kita tidak bisa sembarangan menentukan titik lokasi.
Kamipun mencoba menghubungi Camat Tambun Utara melalui pesan singkat WhatsApp untuk miminta keterangan terkait titik lokasi pembangunan Shelters, kenapa bisa ada di Kecamatan Tambun Utara.
Ini kata Camat, “lah urusan Provinsi Jawa Barat, kagak ngerti kita… kita mah ketempatan titik doang.
Saat di tanya pernah tidak adanya sosialisasi dari BMKG, ataupun BPBD, “pernah sekali, itupun saya gak hadir karena ada acara lain. “Ucap Camat.
Pantauan dilokasi juga tidak terlihat Papan nama proyek, padahal pengerjaannya sudah berlangsung selama enam hari. Dengan tidak adanya Papan nama proyek masyarakat tidak tau itu proyek apa, dananya sumbernya dari mana, siapa pelaksananya. (Ali M)