Body Language Bupati Tanda ‘Kemesraan’

Mutiaraindotv.com, BONDOWOSO, JAWA TIMUR -Ada dua pemandangan yang menarik dalam Rapat Paripurna Pandangan Umum Fraksi-fraksi terhadap 9 Raperda yang digelar oleh DPRD. Yang pertama, dari 9 Raperda, 4 produk DPRD atau lebih dikenal dengan istilah Raperda Inisiatif.

Kedua, dalam sejarah komunikasi antara eksekutif dan legislatif secara formal, baru kali ini Bupati Drs. KH. Salwa tidak membacakan pendapatnya, tapi langsung diserahkan kepada Ketua DPRD.

Fenomena langka ini mendapat perhatian dari Dosen Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) At Taqwa Bondowoso, Dr. Rifa’i, SAg, MpdI. Fenomena ini dinilainya beraura positif untuk kebaikan Bondowoso.

“Dalam Rapat Paripurna kemarin ada dua agenda, yaitu Pandangan Umum Fraksi atas 5 Raperda dan Pendapat Bupati atas 4 Raperda Inisiatif Tahun 2022,” kata mantan Sekretaris Komisi 1 DPRD Bondowoso ini rabu (19/10)

DPRD saat ini, lanjutnya, sudah bekerja lebih progressif dan kreatif dalam melahirkan Raperda Inisiatif sesuai TUSInya. Tidak sebagai lembaga stempel saja. Dalam sepanjang sejarah, baru kali ini DPRD memanfaatkan han inisiatifnya.

Ditambahkan, demikian juga dengan Bupati, yang hanya menyerahkan pendapatnya tanpa dibaca sebelumnya. Ini juga merupakan pemandangan langka. Namun dari body languagenya, Bupati kelihatan sangat sumringah saat menyerahkan teks pendapatnya.

Rifa’i memaknai, dua fenemona langka ini sebagai isyarah bahwa Bupati dengan Ketua DPRD sudah sejalan dalam menjalankan roda pemerintahan untuk kemaslahatan warga Bondowoso.

“Semoga keharmonisan kedua tokoh sentral ini tidak membuat pihak yang merasa dirugikan melakukan manuver-manuver politik lagi. Biarlah Bupati yang merupakan representasi birokrasi dan Ketua DPR sebagai replika dari warga Bondowoso mengabdi untuk rakyat,” harapnya.

Sehingga, lanjutnya, dalam sisa-sisa kepemimpinan Kyai Salwa sebagai Bupati Bondowoso menorehkan sejarah hosnol khotimah, baik dalam komunikasi dengan legislatif maupun dalam melayani masyarakat. (sam/zen)