Bumdes Bina Usaha Mandiri Kedepannya Harus Menggali Inovasi Dan Kreativitas Masyarakat

MutiaraindoTV, Kabupaten Karawang – Jawa Barat. Pengembangan usaha Bumdes Bina Usaha Mandiri kedepannya harus menggali inovasi dan kreativitas masyarakat agar roda perekonomian di pedesaan wilayah Provinsi Jawa Barat berkembang lebih pesat, sehingga kehadiran Bumdes mampu merekrut masyarakat dalam mengembang potensi sumberdaya di setiap desa.

Tani Suryadinata Wiralodra sebagai Ketua Umum Perserikatan Bumdes Indonesia (PBI) Jawa Barat mengatakan, “pengembangan Bumdes usaha Jamur Merang di wilayah Karawang dikenal sebagai penghasil hortikultura terbaik di Indonesia.

Salah satunya adalah jamur merang yang banyak dibudidayakan Produsen jamur merang umumnya terdapat di Desa Gempol Kolot, Kecamatan Banyusari, Kabupaten Karawang. Menurut Tani Suryadinata Wiralodra untuk pengembangan usaha jamur merang Bumdes Bina Usaha Mandiri, dilakukan untuk pengetahuan pengelolaan administrasi pengembangan Bumdes. Selain itu, pelatihan tersebut berguna untuk pengembangan usaha Bumdes agar lebih profesional tingkat nasional. Jum’at, 25 Juni 2021.

“Pengenalan teknologi baru, yaitu penggunaan kumbung jenis baja jaringan pada kegiatan budidaya jamur merang dilakukan untuk meningkatkan hasil panen. Tujuan dari penelitian ini adalah membandingkan analisis pendapatan usaha tani. Pada petani mandiri dan petani peminjam modal, baik yang menggunakan kumbung jenis styrofoam/bilik maupun kumbung jenis baja jaringan.

Menganalisis nilai R/C rasio pada kegiatan usahatani jamur merang, dan menganalisis efisiensi saluran tataniaga jamur merang merupakan salah satu jenis komoditas hortikultura, yang berpotensi untuk dikembangkan karena selain memiliki nilai ekonomi yang tinggi, jamur merang juga memiliki kandungan gizi yang sangat tinggi.

Indonesia sebagai salah satu negara yang berada di daerah tropis memiliki potensi untuk budidaya jamur merang, terutama di Desa Gempol Kolot, Kecamatan Banyusari, Kabupaten Karawang merupakan salah satu kawasan sentral produksi dan pengembangan jamur merang, untuk saat ini ada 18 kumbung jamur merang jenis baja jaringan bantuan dari Dirjen Holtikultura.

Kelompok Tani binaan Bumdes, serta bantuan dari PT. Astra Internasional dengan program DSA (Desa Sejahtera Astra), Bantuan CSR dari Bank Mandiri bantuan dari penguatan modal program KUR sehingga akan menjadi program desa berlian BRI kanca Nasional, penyertaan modal untuk usaha Bumdes Bina Usaha Mandiri dari pemerintahan desa yang di berikan oleh Sunardi Kepala Desa Gempol Kolot.

Sehingga secara tidak langsung sangat berpengaruh dalam menyokong pendapatan masyarakat khususnya petani jamur merang, “ungkap Tani Suryadinata.

Tak hanya sekedar mengembangkan kemampuan pembudidayaan jamur merang, tetapi harus mampu memberikan pelatihan Prosedur budidaya indoor jamur merang meliputi persiapan bahan, pengomposan 10 hari, penyusunan dalam rak kumbung setinggi 70 cm, pasteurisasi (Suhu tidak optimal), inokulasi, inkubasi, pemeliharaan dan pemanenan.

Budidaya outdoor meliputi persiapan, pengomposan, penyusunan jerami padi/damen dalam bentuk bedengan, inokulasi, penutupan bedeng, pemeliharaan, dan pemanenan. Hasil kajian menunjukkan waktu mulai proses penyemaian 15 hari dan hari berikutnya 15 hari untuk panen di lakukan setiap hari. “Ungkap Tani Suryadinata. (Rochman)

Check Also

KDS Situbondo Santuni 30 Anak Yatim Dengan Membagikan Satu Set Pakaian Lebaran

Mutiaraindotv.com, SITUBONDO, JAWA TIMUR – Sebanyak 30 Anak Yatim mendapat santunan berupa satu set pakaian …

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *