Tegal, Jawa Tengah MutiaraIndoTV – Usai melakukan kegiatan kunjungan kerja di Kabupaten Pekalongan, Provinsi Jawa Tengah, Presiden Joko Widodo pada Senin, 15 Januari 2018, kembali melanjutkan perjalanan menuju Kabupaten Tegal dengan menggunakan Helikopter Super Puma TNI AU.
Tiba di Tegal, Presiden beserta rombongan menuju Lapangan Dukuh Salam, Kabupaten Tegal, di mana telah menunggu ribuan masyarakat Kabupaten Tegal dan sekitarnya.
Dalam kunjungannya kali ini, Kepala Negara hadir untuk menyerahkan secara langsung 5.500 sertifikat hak atas tanah untuk rakyat di sejumlah daerah. Di antaranya 500 sertifikat untuk masyarakat Kota Tegal, 3.000 sertifikat untuk masyarakat Kabupaten Tegal, dan masing-masing 1.000 sertifikat untuk masyarakat Kabupaten Pemalang serta Kabupaten Brebes.
Dalam sambutannya, Presiden menyatakan bahwa penerbitan sertifikat menjadi salah satu program prioritas pemerintah yang sedang dikejar pencapaiannya. Mengingat banyaknya sengketa yang terjadi akibat kurangnya bukti hukum yang sah atas tanah yang dimiliki masyarakat.
“Saya paling sedih kalau datang ke daerah, kabupaten, provinisi, keluhannya sengketa tanah tetangga dengan tetangga, individu dengan masyarakat, individu dengan BUMN, anak dengan orang tua, _rame_ gara-gara urusan sertifikat, urusan tanah,” ungkap Presiden.
Oleh karena itu, Presiden meminta kepada para pemegang sertifikat untuk menjaga dan menggunakan dengan baik sertifikat yang dimiliki agar bermanfaat dalam meningkatkan kesejahteraan keluarga.
“Hati-hati menyimpan dan menggunakan sertifikat ini. Jangan sampai sertifikat digunakan keliru sehingga disita bank atau tidak bermanfaat,” ujar Presiden.
Tak lupa, Presiden menitipkan pesan untuk selalu menjaga kerukunan, persaudaraan, dan perdamaian antar masyarakat. Apalagi menjelang pesta demokrasi yang akan digelar secara serentak di 171 daerah di seluruh Tanah Air.
“Jangan sampai karena perbedaan pilihan kita menjadi tidak rukun. Jangan kita retak gara-gara pilihan politik yang berbeda,” ucap Presiden.
Tampak hadir dalam acara ini adalah Menteri Agraria dan Tata Ruang Sofyan Djalil, Kepala Staf Kepresidenan Teten Masduki, Menteri PU dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dan Bupati Tegal Enthus Susmono, (Gumilar).