Dr. Winuto : Waspada Berita Hoax Tentang Covid19, Dan Jangan Semua Orang Divonis Covid19

Mutiaraindotv.com SITUBONDO – Untuk memutus kabar hoaks tentang vaksin Covid-19 yang meresahkan masyarakat,  dokter winuto memaparkan di selah selah sosialisasi vaksin Dan percepatan Situbondo bebas covid, ia menjelaskan

” sering kali kita mendengar tentang covid, covid ini adalah penyakit seribu wajah, kalau dulu adalah penyakit TBC, ia menyerang  semua organ ginjal, covid ini lebih parah dari TBC, ia bisa menyerang otak. covid ini menyerang kekentalan darah, sehingga darah bisa mengental, gejala utama  adalah panas, batuk, pilek, mual, sakit perut seperti mah, kita tidak perlu takut dengan gejala covid justru mulai sejak dini  kita obati.  Maka perlunya tes Ting  agar mengetahui negatif covid. Di kabupaten Situbondo masih sangat minim dengan adanya testing,” Jelas Winuto 

ia melanjutkan vaksin  atau imunisasi suatu bentuk usaha pada diri kita sehingga memicu kekebalan anti body supaya kita terlindungi dari penyakit tersebut. Apakah terkena penyakit covid  bisa terserang covid, tentu bisa, tapi tidak parah. Ketika berkembang  wacana di masyarakat bahwa penyakit asma, struk, kecelakaan  tidak boleh di vaksin ia akan meninggal,  tentu tidak, tidak ada vaksin membunuh, apa yang di laporkan dalam keadaan meninggal bukan karena vaksin tapi penyakitnya ia sendiri. Untuk gejala gejala setelah di suntik vaksin Hanya sedikit panas atau pusing atau tidak ada gejala sama sekali, kalaupun ada  meminum obat parasetamol setelahnya biasa biasa saja tidak lebih dari pada itu. Saya merasa sedih ada salah satu warga meninggal terindikasi karena covid, sampai ia tidak di bawa ke rumah sakit atau puskesmas. Saya harap pola pikir masyarakat bisa berubah,  tidak semua orang meninggal di vonis covid,” Tegas Winuto.

di tempat yang sama wakil DPRD Situbondo,  Abd Rahman SH MH,  di konfirmasi Berdasarkan fakta hasil kajian dinkes kabupaten Situbondo bahwa kematian yang di sebabkan covid 19 di Kabupaten Situbondo 98% karena tidak vaksin , atas fakta tersebut di iringi peraturan perundangan yang berlaku maka terciptanya hard commonity ( kekebalan kolektif ) menjadi suatu keharusan .

Untuk menncapai setidaknya 70%  orang sudah vaksin maka perlu kesadaran kolektif untuk pelaksanaan vaksinasi. Ini sangat penting untuk keberlangsungan stabilitas kehidupan  ke depan . Mohon masyarakat tidak terkecoh dengan info – info di medsos yang tidak dapat dipertanggungjawabkan , mari vaksin,” Katanya.

(Ais)

Check Also

Cegah Penularan HIV, Danramil 0823/17 Banyuglugur Cek Rutin Pemandu Lagu Dan PTS

Mutiaraindotv.com, SITUBONDO, JAWA TIMUR – Cegah penularan virus HIV, Danramil 0823/17 Banyuglugur terjun langsung lakukan …

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *