Berita TerbaruNusantara

Gelar Rembuk Stunting, Kades Jejalen Jaya Berharap Warganya Bisa Zero Stunting Di Tahun 2025 Mendatang

51
×

Gelar Rembuk Stunting, Kades Jejalen Jaya Berharap Warganya Bisa Zero Stunting Di Tahun 2025 Mendatang

Sebarkan artikel ini

MutiaraindoTV, Kabupaten Bekasi – Jawa Barat. Pemerintah Desa Jejalen Jaya, Kecamatan Tambun Utara, Kabupaten Bekasi mengadakan acara Rembuk Stunting bersama Kader Posyandu, Bidan Desa, Kader PKK. Guna menekan angka penderita stunting maupun penanganan balita penderita Stunting, giat tersebut berlangsung di Aula Kantor Desa. Kamis, 21 Desember 2023.

Menurut Kumpul selaku Kepala Desa Jejalen Jaya, ada beberapa kasus stunting di Desa Jejalen Jaya, dan sekarang ini kader posyandu bersama Bidan Desa sudah melakukan penanganan untuk memberi bantuan kepada balita penderita stunting tersebut dengan makanan dan minuman yang bergizi seperti telur, susu dan yang lain lain.

Dikatakannya, peserta rembuk Stunting harus memahami apa itu stunting, baik Kader PKK, maupun Kader Posyandu, dan pastinya Bidan Desa, supaya mereka bisa menjelaskan kepada masyarakat tentang bahayanya stunting, terutama kepada pengantin yang baru menikah. “Terangnya.

“Petugas dari Puskesmas juga tadi mengatakan, “bahwasannya penanganan stunting harus di lakukan sejak ibu hamil, mereka harus memberikan edukasi kepada ibu hamil untuk melakukan pemeriksaan kesehatan di faskes yang telah di sediakan pemerintah agar bayi yang di kandungnya setelah lahir tidak stunting. “Tuturnya.

“Saya berharap dengan adanya rembuk stunting ini Kader Posyandu, PKK, dan Bidan Desa bisa bekerja dengan sebagaimana mestinya, agar warga Desa Jejalen Jaya Zero stunting pada Tahun 2025 mendatang”.

Masih kata Kepala Desa Jejalen Jaya, mengutip dari pemaparan dari Puskesmas, pemberian suplemen pada ibu hamil sangat penting untuk menambah darah agar tidak anemia atau kekurangan darah saat melahirkan nanti, konsumsi sayuran, buah serta daging/ikan juga dianjurkan untuk ibu hamil. ” ucap Kepala Desa.

“Kader posyandu, PKK dan Bidan Desa menjadi garda terdepan dalam penanganan stunting di Desa Jejalen Jaya ini, untuk itu mereka harus bisa menekan angka stunting, dan harapan saya Tahun 2025 desa Jejalen Jaya bebas dari stunting. “Pungkasnya.

” Sekedar informasi ”

“Perlu di ketahui, Stunting adalah, gagal tumbuh kembang otak yang di sebabkan oleh virus yang menahun. Balita yang sudah di vonis stunting tidak bisa sembuh secara normal, kalau balita masih dalam tahap gejala stunting itu masih bisa di sembuhkan dengan penanganan yang sangat ekstra”.

“Badan Kependudukan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) mempunyai ukuran usia untuk menikah, pria usia 25 Tahun, sedangkan wanita usia 20 Tahun, bukan tanpa alasan, menikah usia di bawah yang di tetapkan bisa beresiko pada ibu hamil, karena rahimnya belum kuat dan beresiko stunting”.

“Stunting bisa saja terjadi saat masih dalam kandungan di karenakan si ibu saat hamil tidak pernah memeriksakan kesehatan, tidak mengkonsumsi suplemen, tidak mengkonsumsi buah dan sayuran, tidak membiasakan hidup sehat sehingga si janin tidak sehat saat di kandungan, saat bayi lahir alangkah baiknya mendapatkan ASI sampai usia 2 Tahun”.

“Ciri – ciri balita stunting ialah :

  • Tumbuh kembangnya lambat.
  • Wajah lebih muda dari anak seusianya.
  • Berat badan tidak naik bahkan cenderung menurun.
  • Kemampuan fokus dan memori belajarnya tidak baik.
  • Anak cenderung pendiam. (Ali M)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *