Genjot Pembangunan Rutilahu Tepat Waktu Ketua LPM Berharap Bisa Mendapatkan Bantuan ABT Di Akhir Tahun 2023 Ini

oleh -77 Dilihat

Rumah Novianti salah satu penerima Rutilahu

MuiaraindoTV, Kabupaten Bekasi – Jawa Barat. Melalui Dinas Perumahan Permukiman dan Pertanahan (Perkimtan), Pemerintah Kabupaten Bekasi membangun Rumah Tidak Layak Huni (Rutilahu) untuk Calon Penerima Manfaat (CPM) kurang lebih 150 Desa yang tersebar di 23 Kecamatan dengan total rumah yang di bangun sebanyak 2.500 unit di Tahun 2023.

Novianti (25 Tahun) tinggal bersama suami, anak serta kakaknya adalah salah satu penerima Rutilahu, dan pembangunan rumahnya sudah selesai 100% yang tinggal di Kampung Gondrong RT. 005 RW. 003 Desa Jejalen Jaya, Kecamatan Tambun Utara, Kabupaten Bekasi bersyukur dan mengucapkan rasa terima kasih kepada pihak pihak yang sudah bantu bedah rumahnya.

“Syukur Alhamdulillah Pak rumah saya sudah dibangun jadi cakep begini, sebelum di bangun kalau musim hujan bocor di sana sini, kami juga was was, takut roboh. Sekarang rumah saya dah gak bocor lagi kalau hujan, sekarang kami jadi lebih tenang di rumah yang baru ini meskipun musim hujan tiba. Terima kasih buat semuanya yang sudah bantu bangun rumah kami, “tuturnya bahagia.

Pak Rojali Ketua Lembaga Pemberdayaan Masyarakat (LPM) Jejalen Jaya didampingi Bang Markum Kaur Pembangunan serta Bang Karta Staf Desa Jejalen Jaya saat di temui awak media di lapangan mengatakan, “Tahun 2023 ini desa Jejalen Jaya mendapatkan kuota sebanyak 15 unit di program Rutilahu dengan anggaran sebesar Rp. 20 juta rupiah untuk setiap unitnya, Rp. 17.500.000,- untuk bahan bahan bangunan dan Rp. 2.500.000,- untuk tukang selama 10 hari kerja dengan prioritas Alas,Atap serta Dinding (Aladin). Rabu, 26 Juli 2023.

“Tentunya ada syarat dan ketentuan yang harus di lengkapi oleh setiap Calon Penerima Manfaat (CPM), harus rumah sendiri dan mempunyai bukti kepemilikan, tidak berdiri di lahan TKD atau di bantaran kali.

Lanjut ketua LPM, saat sosialisasi ke CPM di dampingi Fasilitator dan TFL menekankan adanya swadaya dari masing masing CPM. Swadaya tidak harus berupa uang saja, bisa berupa pasir, herbel, semen atau yang lainnya, karena menurut kami dengan anggaran Rp. 20 juta sekarang ini sangat minim untuk bisa menjadi rumah.

“Kami sangat menekankan CPM harus menyediakan swadaya, karena bantuan pemerintah sifatnya hanya pancingan, kalau hanya mengandalkan bantuan yang hanya 20 juta ya hasilnya hanya kotak sabun 5×6. Untuk itu kami menekankan pentingnya swadaya agar pembangunan rumah mereka bisa lebih layak lagi, apalagi yang punya anak sudah dewasa, bisa buat sekatan untuk kamar misalnya. “Ucap Ketua LPM.

Masih kata ketua LPM, Proses pembangunan rutilahu kami sudah selesai 100% secara keseluruhan dari 15 unit. Saya berharap untuk kuota dan anggarannya untuk tahun berikutnya kalau bisa di tambah,karena dengan Rp. 20 juta anggarannya sangatlah minim karena semua bahan bahan bangunan mengalami kenaikan, nyari tukang juga susah kalau anggarannya segitu, sangat minim buat mereka.

“Saya berharap kalau bisa di akhir Tahun 2023 ini Desa Jejalen Jaya bisa mendapatkan bantuan dari Anggaran Belanja Tambahan (ABT), karena kami belum pernah mendapatkan rutilahu dari anggaran tersebut. “Pungkasnya. (Ali M)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.