Mutiaraindotv, Kota Lubuklinggau, Beragam cara kepala sekolah dan guru dalam menerapkan sistem di sekolahnya, khususnya agar siswa lebih fokus dalam belajar dan lebih betah di lingkungan sekolah. Mulai dari cara penerapan pembelajaran, hingga penataan lingkungan sekolah. Seperti sekolah berwawasan lingkungan, bernuansa wisata berbasis kearifan lokal dengan memanfaatkan limbah sampah dan rumpun bambu sekitar sekolah. Inilah yang diterapkan di Sekolah Menengah Pertama ( SMPN 6 ) Kota Lubuklinggau, yang berlokasi di Jalan Jogoboyo, Kecamatan Lubuklinggau Utara II, Kota Lubuklinggau, Provinsi Sumatera Selatan.
Kepala SMPN 6 Kota Lubuklinggau, Emi Ari Oktariyani, M.Pd, lukisan yang dibuat di dinding sekolah, dengan perpaduan warna cat pagar dan gedung sekolah dipadukan suasana alam yang bertujuan, agar siswa merasa memiliki terhadap sekolahnya sendiri. Dan tentunya, dalam menerapkan sekolah berbasis wisata tersebut, pihaknya menyesuaikan dengan basis lingkungan yang menjadi mata pencaharian orang tua siswa yang mayoritas bermata pencaharian sebagai petani dan berdagang.” Selain kita terapkan sekolah bernuansa wisata, ini juga mengandung filosofi. Maka dari itu, hiasannya kita bangun serumpun bambu melingkar, Air Terjun dan lampu lampion dari material plastik bekas serta perpaduan warna alam hijau dan kuning ( yang mengandung arti Hijau terpandang seperti hijau pemandangan yang berada di bukit sulap dan kuning mencirikan warna air sungai yang terbentang ) “, ujarnya kepada Mutiaraindotv Media Grup Bekasi. Kamis, 16 November 2023.
Lebih lanjutnya, setelah pihak sekolah menerapkan lingkungan bernuansa wisata, kesadaran siswa akan kebersihan pun di nilai meningkat. Menurutnya, hal tersebut merupakan efek dari sistem penerapan yang dilakukan oleh pihak sekolah. Lambat laun siswa pun menyadari jika kebersihan sekolah merupakan tanggung jawabnya. Hal lainnya, tak jarang juga lingkungan sekolahnya mendapat perhatian lebih dari masyarakat sekitar maupun masyarakat luar. Kendati pun demikian, utamanya lingkungan sekolah menerapkan lingkungan berbasis wisata tidak lain untuk kenyamanan siswanya dalam belajar dan juga kebahagiaan bagi para dewan guru yang mengajar.
Emi menambahkan, walaupun saya baru berjalan kurang lebih 6 bulan sudah bisa dilihat sendiri pak perkembangan dan kemajuan sekolah dan ini akan terus belanjut untuk berinovasi. Karena menurutnya, hal ini mempunyai dua manfaat yang bisa diambil oleh para staf pengajar, maupun oleh siswa. Salah satunya bisa memperindah lingkungan sekolah, dan juga bisa diterapkan juga di rumahnya masing-masing. Apalagi, dalam mendekorasi lingkungan sekolah menjadi lingkungan yang bernuansa wisata ini menggunakan bahan dan alat seadanya yang hanyak di jumpai di sekitar. “Sekarang pun saya banyak menerapkannya di rumah, caranya sesuai dengan apa yang saya lakukan di sekolah “, tuturnya.Diakhir wawancara Live Mutiaraindotv, Kepala Sekolah SMPN 6, Ibu Emi berharap adanya dukungan serta motivasi penuh dari Pemerintah Daerah khususnya Dinas Pendidikan Kota Lubuklinggau, agar kedepannya SMPN 6 menjadi sekolah terfavorit di Kota Lubuklinggau. Karena menjadi sekolah pertama yang menerapkan suasana wisata sekolah di Kota Lubuklinggau.
Saat tim Mutiaraindotv melihat kondisi sekolah SMPN 6 Kota Lubuklinggau, terlihat sangat berbeda dari beberapa tahun silam, saat ini sekolah lebih indah dan menarik bagi kalangan warga yang melintas. Disaat tim keluar dari perkarangan sekolah, nampak terlihat bangunan Tanjak yang berada diatas Pintu Gerbang Sekolah, ya ini menjadi motivasi tersendiri bagi Kepala sekolah bersama para dewan guru. Semoga pemerintah daerah dapat melihat sendiri perpaduan nuasa pendidikan wisata ya itu berada di SMPN 6 Kota Lubuklinggau. (018).