Berita TerbaruRagam & Peristiwa

Jih Lilur Siap Tantang Kemustahilan Budi Daya Lobster, Buka Peluang Kerja Sama Internasional

63
×

Jih Lilur Siap Tantang Kemustahilan Budi Daya Lobster, Buka Peluang Kerja Sama Internasional

Sebarkan artikel ini

Mutiaraindotv.com, SITUBONDO, JAWA TIMUR – HRM Khalilur R Abdullah Sahlawiy yang akrab disapa Jih Lilur asli Putra Dusun Sokaan, Kecamatan Mangaran, Kabupaten Situbondo, Jawa Timur ini berhasil menembus rintangan birokrasi dan tantangan teknis dalam industri perikanan, khususnya budi daya lobster. Melalui inisiatif yang diberi nama E-BARA (Ekspedisi Barong Nusantara), ia berupaya merevolusi sektor ini dan membuka peluang kerja sama internasional yang lebih luas.

Jih Lilur mengungkapkan bahwa, selama ini, budi daya lobster di Indonesia kerap dihadapkan pada berbagai kendala, mulai dari biaya investasi yang sangat tinggi, keterbatasan lokasi yang sesuai, hingga regulasi yang dianggap terlalu rumit. Namun, E-BARA berhasil membuktikan bahwa dengan kerja keras dan strategi yang tepat, semua tantangan tersebut dapat diatasi.

Solusi Kreatif Hadapi Tantangan        salah satu inovasi yang dilakukan E-BARA adalah dengan menjalin kerja sama dengan pembudidaya lobster di Vietnam. Kerja sama ini dinilai sangat strategis mengingat Vietnam memiliki pengalaman yang lebih panjang dalam budidaya lobster dan telah memiliki pasar yang kuat.

“Kami melihat potensi besar dari kerja sama ini. Dengan menggabungkan keahlian dan sumber daya yang kami miliki, kami yakin dapat mengembangkan industri budi daya lobster di Indonesia menjadi lebih maju,” ujar Jih Lilur.

E-BARA telah melakukan sejumlah langkah konkret untuk mewujudkan visinya, antara lain:                  Membentuk perusahaan budi daya lobster: Perusahaan ini akan menjadi wadah untuk menjalankan seluruh kegiatan budi daya, mulai dari pemilihan lokasi, pengadaan benih, hingga pemasaran hasil produksi.

Memilih lokasi budi daya yang ideal: Teluk-teluk yang memenuhi syarat akan menjadi lokasi prioritas untuk pengembangan budi daya lobster.

Menjalin kerja sama dengan mitra di Vietnam: E-BARA telah berhasil menandatangani nota kesepahaman (MoU) dengan 11 perusahaan pembudidaya lobster di Vietnam.

Memastikan penguasaan pasar: Tim E-BARA tengah berupaya untuk menguasai pasar terbesar pembudidaya lobster Vietnam dan pasar benih bening lobster (BBL) secara keseluruhan.

Memenuhi persyaratan regulasi: E-BARA akan memastikan bahwa seluruh kegiatan yang dilakukan sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku, baik di Indonesia maupun di Vietnam.

Meskipun telah mencapai kemajuan yang signifikan, E-BARA masih menghadapi sejumlah tantangan, seperti fluktuasi harga pasar, perubahan iklim, dan persaingan bisnis yang semakin ketat.

Namun, tim E-BARA optimis bahwa dengan dukungan dari pemerintah dan masyarakat, mereka dapat mengatasi semua tantangan tersebut.

“Kami berharap E-BARA dapat menjadi contoh bagi wirausahawan muda lainnya untuk berani berinovasi dan berkontribusi dalam pembangunan sektor perikanan Indonesia,” imbuhnya.

Dengan adanya inisiatif seperti E-BARA, diharapkan dapat membuka lapangan pekerjaan baru, meningkatkan pendapatan masyarakat pesisir, dan memperkuat posisi Indonesia sebagai salah satu negara produsen lobster terbesar di dunia. (Sony)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *