Mutiara IndoTV, Kabupaten Sambas – Kalimantan Barat. – Jono Darsono H.ST Aktivis LSM Jaring Garuda NKRI dan Lembaga Konsultan Hukum Indonesia (LKHI) angkat bicara, saat mengetahui keadaan masyarakat desa dan infrastruktur Jalan di Desa Sanatab Kecamatan Sajingan Besar, Kabupaten Sambas ternyata menurutnya menyedihkan. Ditambah sampai saat ini belum memiliki Kantor Desa yang layak, ungkap Jono kecewa.
Jono sendiri yang berada di Hotel Home Methlend Tambun Selatan kabupaten Bekasi, saat dikonfirmasi via telpon seluler. Selasa, 06/03/2018 sekitar jam 11.00 WIB mengatakan. Memang benar ada nya, sebab dirinya sendiri mendapatkan laporan langsung dari masyarakat dan Kepala Desa, lengkap dengan foto dokumentasi kantor Desa, dan berbagai foto – foto jalan yang seperti tidak ada kehidupan.
Jono Darsono H.ST yang juga staf khusus LSM Advokasi Rakyat Jaga NKRI, dan Pengamat Pembangunan Kalimantan Barat sangatlah prihatin sekali, sebab sudah 72 Tahun Indonesia Merdeka tetapi masih banyak sekali daerah – daerah yang belum tersentuh pembangunan.
Ia menambahkan, kenapa demikian contoh kecil seperti daerah Kabupaten Sambas tepatnya Desa Sanatab Kecamatan Sajingan Besar ini yang mana wilayahnya cukup luas, Kabupaten Sambas juga salah satu Kabupaten Pesisir di Provinsi Kalimantan Barat. Kantor desanya seperti kandang ayam Bagaimana pelayanannya untuk masyarakat akan maksimal, “maka dari itu saya sangat berharap jangan ada yang ditutup – tutupi oleh oknum pemangku kebijakan didaerah kepada pemerintahan pusat maupun Presiden sekalipun, “ungkap Jono.
Jono meminta pemerintahan pusat segera menurunkan tim, Jono sendiri siap untuk mengawal tim pusat apa bila dirinya dibutuhkan untuk mengantarkan kedaerah perbatasan khususnya kabupaten pesisir yaitu Sambas.
Jono juga akan menembuskan surat kepada Kementrian terkait di Jakarta dan surat ke Presiden Jokowi, biar tidak ada lagi daerah yang tidak memiliki tempat yang layak untuk pelayanan terhadap masyarakat. Terus tidak ada lagi Infrastruktur daerah-daerah yang terisolasir, tegasnya. (Tim Redaksi)
