Mutiara IndoTV, Kota Pontianak – Kalimantan Barat. Komandan Pangkalan Utama TNI Angkatan Laut (Danlantamal) XII Pontianak Laksamana Pertama (Laksma) TNI Gregorius Agung W.D,M.Tr (Han) diwakili Danposmat TNI AL Bengkayang, laksanakan pelatihan Basic Safety Training (BST) dan sosialisasi di SUPM Negeri Pontianak, Jalan Pembangunan Nipah Kuning Kota Pontianak, Provinsi Kalimantan Barat. Jum’at, (06/04/2018).
Pelatihan Basic Safety Training (BST) bertujuan agar dapat mengetahui dan mencari tahu sebab kecelakaan yang tidak seharusnya terjadi, sehingga sebab kecelakaan dapat dihindari dan semua kecelakaan bisa ditiadakan, sampai tercapai bebas kecelakaan.
Pelatihan ini diikuti 33 Orang Siswa SMK Kemaritiman, peserta dari umum dan mahasiswa yang akan membuat buku pelaut. Harus memiliki sertifikat (BST) Basic Safety Training, sesuai standar IMO (Internasional Maritime Organization) yang di keluarkan oleh Ditperla Pusat.
Dengan instruktur Serka Kom Fransiskus di dampingi 5 orang asisten Instruktur sesuai keahliannya masing2 dan memiliki TOT, kegiatan ini dimaksudkan untuk memastikan bahwa pelaut sadar akan bahaya dari bekerja pada kapal dan dapat merespons dengan cepat dalam keadaan darurat.
Mensyaratkan bahwa pelaut diberikan “pelatihan sosialisasi” dan “pelatihan keselamatan dasar”, yang meliputi pertempuran dasar tentang menghadapi api, pertolongan pertama, teknik bertahan hidup, dan keamanan pribadi serta tanggung jawab sosial.
Dasar Keselamatan Pelatihan atau Basic Safety Training (BST) merupakan titik awal bagi orang – orang, yang mencari pekerjaan di industri maritime. Dasar Lepas Pantai Keselamatan Induksi dan Pelatihan Darurat dirancang, untuk personil kelautan berniat untuk bekerja pada instalasi lepas pantai.
Disektor maritim dan merupakan bagian dari proses umum Lepas Pantai Keselamatan Induksi, pelatihan Basic Safety Training (BST) ini di laksanakan selama 8 hari. Guna membekali para calon pelaut dengan prosedur cara mengatasi dan menanggulangi segala kedaruratan, yang akan terjadi diatas kapal dengan benar sehingga terhindar zero accident.
Mengurangi korban – korban jiwa dalam kecelakaan dilaut dengan pelatihan prosedur penggunaan alat – alat keselamatan perorangan, yang wajib dan harus ada di kapal serta cara bertahan hidup dan penyelamatan diri dilaut. (Tim Redaksi)