Kontrol Kualitas Buku Kurikulum Merdeka Tahun Anggaran 2023 Mengkhawatirkan Kepala Sekolah

oleh -38 Dilihat

MUTIARAINDOTV.COM Dalam implementasi program “Kurikulum Merdeka” pada tahun anggaran 2023, terungkap adanya indikasi serius mengenai pengadaan buku kurikulum merdeka yang didanai oleh Dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) tahun 2023.

Masalah ini mencakup kurangnya kontrol kualitas, ketidakpatuhan terhadap spesifikasi kertas dan tinta yang ditetapkan, serta kegagalan mencantumkan nama pencetak yang sah di buku-buku tersebut.

Kondisi ini mengakibatkan kepala sekolah dan komunitas pendidikan berisiko menjadi korban atas kesalahan buku yang dikirim, serta harus bertanggung jawab atas pengadaan buku kurikulum merdeka yang tidak sesuai harapan.

Beberapa indikasi masalah dalam pengadaan buku kurikulum merdeka tersebut mencakup:
1. Kontrol Kualitas yang Lemah: Terdapat indikasi bahwa proses penunjukan para penyedia buku kurikulum merdeka tidak melibatkan kontrol kualitas sesuai dengan standar yang telah ditetapkan oleh regulasi. Hal ini mengakibatkan ketidakpastian mengenai kualitas dan keakuratan isi buku yang didistribusikan ke sekolah-sekolah.

2. Tidak Mematuhi Spesifikasi Kertas: Beberapa buku kurikulum merdeka diduga tidak mengikuti spesifikasi terkait jenis kertas yang seharusnya digunakan. Ketebalan kertas yang sudah ditentukan tidak diperhatikan, dan tidak ada arahan resmi mengenai pemeriksaan atau cara pengukuran ketebalan kertas yang benar.

3. Ketebalan Tinta yang Tidak Sesuai: Indikasi lain adalah bahwa ketebalan tinta pada beberapa buku kurikulum merdeka tidak sesuai dengan standar yang telah ditetapkan. Hal ini dapat mengganggu kualitas bacaan dan penggunaan buku oleh siswa dan guru.

4. Pencetak Buku Tidak Terdaftar: Buku-buku kurikulum merdeka diduga dicetak oleh perusahaan pencetak yang belum ditetapkan oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek).
Selain itu, nama pencetak yang sah yang seharusnya tercantum di buku tersebut tidak ada, meninggalkan ketidakjelasan tentang sumber dan keaslian buku.

Kepala sekolah dan pihak-pihak terkait merasa cemas dan kebingungan menghadapi situasi ini. Kekhawatiran yang beredar adalah bahwa mereka berisiko menjadi korban atas kesalahan buku yang diterima, sementara harus menanggung tanggung jawab atas pengadaan buku kurikulum merdeka yang tidak memenuhi standar.

Dalam mengatasi masalah ini, para pihak terkait telah mengajukan sejumlah langkah perbaikan. Di antaranya adalah:
• Menerapkan pengawasan ketat dalam proses penunjukan para penyedia buku kurikulum merdeka untuk memastikan kualitas dan keakuratan isi buku yang lebih baik.
• Mengeluarkan pedoman dan standar yang jelas mengenai spesifikasi buku termasuk jenis dan ketebalan kertas, ketebalan tinta, dan proses pencetakan yang harus diikuti oleh para penyedia buku.
• Menetapkan daftar perusahaan pencetak resmi yang telah disahkan oleh Kemendikbudristek sebagai satu-satunya pencetak buku kurikulum merdeka, serta mengharuskan nama pencetak dicantumkan secara jelas di setiap buku.
Langkah-langkah ini diharapkan dapat meningkatkan kualitas buku kurikulum merdeka yang diterima oleh sekolah-sekolah.
Dengan demikian, kepala sekolah dan komunitas pendidikan dapat melaksanakan program “Kurikulum Merdeka” dengan lebih percaya diri dan efektif, mengoptimalkan manfaat pendidikan bagi para siswa.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.