Mutiaraindotv.com, SITUBONDO, JAWA TIMUR -Ratusan warga sekitar Pabrik Gula (PG) Asembagus, Kabupaten Situbondo mengeluhkan banyaknya debu – debu berterbangan dijalan dan memasuki rumah – rumah warga serta bau tak sedap setiap hari dihirup oleh masyarakat sekitar pabrik tersebut, Senin (29/05/2023).
Limbah berupa abu dari Pabrik Gula (PG) Asembagus Kabupaten Situbondo yang selama ini dikeluhkan masyarakat sekitar, mereka sampaikan keluhannya ke salah satu tokoh masyarakat yang juga seorang Advokat di Kabupaten Situbondo, Fathol Bari, SH.,MH.
Salah satu warga sekitar RT 03 / RW 01, Perumnas BP Asembagus, Nurhayati (49) mengatakan, bahwa khawatir terhadap debu – debu berterbangan di udara dan bau tak sedap yang dihasilkan dari limbah pabrik gula tersebut, dapat menggangu kesehatan manusia. Baik dewasa maupun anak – anak, walaupun sebenarnya persoalan polusi dari abu pabrik sudah terjadi sejak lama.
“Memang kami mengakui, 50 persen keberadaan PG Asembagus sudah memberi dampak ekonomi kepada masyarakat dan petani, banyak karyawan pabrik yang berasal dari warga sekitar. Apalagi PG ini sudah menjadi ikon Asembagus. Namun hal ini tidak serta merta pihak PG Asembagus mengabaikan adanya dampak lingkungan tanpa ada kompensasi kesehatan yang jelas,” ujar warga Asembagus, Nurhayati, Senin (29/05) sore.
Lebih lanjut, Nurhayati menjelaskan bahwa, lingkungan tempat tinggal kami sudah tak kondusif setiap hari debu – debu berbentuk asap mengurung warga sekitar pabrik gula Asembagus, ditambah lagi dengan bau yang tak sedap yang harus dihirup setiap saat.
“Setiap musim giling pabrik, kami selalu mengurung diri akibat ‘Tolato’ (debu – debu limbah pabrik, red) berterbangan kemana-mana. Yang sangat menggangu lingkungan, “ucapnya.
Menanggapi keluhan warga tersebut, seorang Advokat dan Ketua PC ISNU Kabupaten Situbondo Fathol Bari, SH., MH, asal Desa Wringinanom Asembagus Situbondo angkat bicara.
Menurutnya, di setiap aktivitas giling wilayah pabrik gula Asembagus, khususnya di beberapa desa Se-kecamatan Asembagus sangat merasakan sekali dan berdampak di saat musim giling ini.
Kata dia, setiap tahun pada saat musim giling rutin terjadi hal serupa, bahkan kami mencoba mengendarai sepeda motor dan ternyata benar – benar sangat mengganggu penglihatan saat berkendara.
“Kami berharap kepada GM atau pihak management PG Asembagus Situbondo memberikan edukasi / wawasan kepada masyarakat dan dampak lingkungan pabriknya harus juga dikontrol agar tidak menimbulkan polusi udara yang sangat menggangu lingkungan, “ucap Fathol Bari, SH., MH.
Pihaknya berharap kepada Kapolres dan Dinas Lingkungan Hidup terkait untuk turun ke lokasi PG Asembagus untuk melihat langsung kebenarannya keluhan masyarakat terkait polusi udara (limbah asap yang ditimbulkan oleh pabrik gula Asembagus, Kabupaten Situbondo, Jawa Timur, red). (mam)