MutiaraIndoTV.com ( Jember)-Diera modern ini, kesenian tradisional nyaris ditinggalkan generasi muda. Namun demikian, masih ada sekelompok pelestari budaya yang tak tergoyahkan, dengan terua melestarikannya. Salah satu contoh, Lorensa Tri Wulandari, seorang penari Jaranan
yang membuat kesenian tradisional tetap lestari.
Dara putri kelahiran 25 Nopember-2008 yang juga siswi Mts Miftahul Ulum kelas 7 Ajung Jember , asal dusun Talang Desa Jenggawah, Kecamatan Jwnggawah, mengkreasikan tari jaranan yang tampil memukau pengunjung.
Pandemi Covid-19 membuat sejumlah pagelaran seni tradisi ditiadakan. Lantas membuat para seniman kehilangan pendapatan. Itu dimulai Maret hingga hari ini. Namun, tidak menyurutkan semangat orang yang bergelut dunia seni berkarya.
Lorensa Tri Wulandari misalnya. Putri asal Desa Jenggawah, Kecamatan Jenggawah ini tetap semangat terus berlatih. Bahkan tempat berlatih dari tempat tinggalnya mencapai puluhan KM menuju sanggar Putra Tanjung yang terletak di desa Balung lor.kecamatan Balung .
Pantang menyerah walau jarak yang ditempuh cukup jauh tetap disiplin untuk menimba ilmu belajar Tari disanggar Putra tanjung agar tariannya berkualitas.
Kesibukannya dia tunjukkan keterampilan Tari jaranan yang telah dibangunnya sejak masih sekolah Taman kanak kanak belajar otodidak.Senin (4/10)
Tampak lorenza, sapaan akrab
Lorensa Tri Wulandari,ini tengah duduk bersila sembari fokus belajar menari yang didampingi oleh pelatih sanggar Putra Tanjung. Tangannya cukup cekatan ketika melakukan gerakan gerakan tari jaranan sehingga pelatih dan penonton sangat bangga dengan penampilannya yang piawai membuat penonton saling bertepuk tangan.Sembari menyelesaikan latihan tari jaranan, Lorenzo bercerita jika seni tari jaranan tradisi sudah dia kenal sejak kecil. Dia mengenalnya dari vidio. sekarang bergabung dengan sanggar tari putra tanjung.
Namun dalam dunia seni itu, Lorenzo lebih suka menari Jaranan . “Kalau ditanya bisa menari, jawabnya bisa. Karena dulu masih kecil juga belajar. Tapi untuk sekarang ini lebih mantapnya sejak bergabung dengan sanggar Putra Tanjung banyak sekali ilmu tari yang kami dapatkan,” katanya.
ini Larenzo tunjukkan bukan tanpa alasan, melainkan memang ingin menunjukkan penampilan seorang penari jaranan yang lebih fresh dan menarik. Serta mengubah image jaranan yang identik dengan kesenian orang tua menjadi sebuah tradisi yang digemari anak muda-muda. “Lihat sekarang, penarinya cantik-cantik dan ganteng. Kostumnya juga beda, lebih menarik dan ceria sehingga banyak disukai kalangan muda,” terangnya.
Larenzo mengaku mulai serius menggeluti tari jaranan ini sejak sekolah ditaman kanak kanak
Ketika itu, ada permintaan ayahnya untuk tampilkan tari jaranan. Ayahnya tahu kalau lorenzo hobi Tari Jaranan.
Filesatu.com.id Jember “Awalnya Setelah lima bulan berlatih disanggar Putra Tanjung, tepatnya sejak bulan Juni 2021 permintaan penampilan tari Jaranan sangat meningkat. Apalagi banyak pentas jaranan. .
Sementara pimpinan Sanggar Putra Tanjung,Bambang Sugiarto Mengatakan,sanggar Putra Tanjung merupakan sanggar yang mengantongi Badan Hukum dari kementerian Menkumham.
Sanggar Putra Tanjung sebagai wadah untuk pengembangan bakat khususnya bidang tari jaranan .Yang terletak di dusun krajan desa balung lor kecamatan Balung kabupaten Jember.
Tari jaranan yang dikreasikan menjadi tarian yang berkwalitas.sehingga menjadi Icon Kabupaten Jember
Dia berharap pandemi segera mereda, pentas seni diperbolehkan jalan. Agar tari tradisional jaranan terus bisa dinikmati masyarakat dan seniman bisa mendapat penghasilan lagi.” Pungkasnya (tog)