Mutiara IndoTV, Kabupaten Pulau Morotai – Maluku Utara. Panitia Pengawas Pemilu (Panwaslu) Kabupaten Pulau Morotai mengatakan dalam melakukan pengawasan dan pemantauan Pilgub maupun Pemilu, media massa baik cetak, elektronik dan online memiliki peran yang sangat penting dalam melakukan pengawasan.
“Kami meminta kepada teman – teman media agar pro aktif dalam melakukan pengawasan terhadap semua aktivitas penyelenggara, apalagi saat ini sudah dekat Pilgub dan Pemilu”, kata Ketua Panwaslu Pulau Morotai, Murjat Hi. Untung saat melakukan rapat koordinasi dan buka puasa bersama dengan insan pers di kantor Panwaslu. Bahkan jika ada berita-berita yang melenceng di penyelenggara Pemilu agar konfirmasi kepada sumber terkait, sehingga berita bisa berimbang dan terkonfirmasi. Jum’at, 25 Mei 2018 sekitar pukul 17.30 WIT
“Jika ada teman – teman penyelenggara telah berbuat salah dan melenceng dari aturan, maka teman-teman media silahkan tulis, tetapi harus terkonfirmasi”, pintanya.
Sementara, tim media center Bawaslu Malut, Halik Djakjora mengatakan peran media massa itu sangat penting dalam mengawal proses pemantauan dan pengawasan Pilgub dan Pemilu, karena media mempunyai filing yang kuat dalam mendeteksi permasalahan yang terjadi di tengah – tengah masyarakat maupun penyelenggara. Oleh karena itu, ke depan jika Panwaslu kabupaten/kota berubah menjadi Bawaslu, maka sudah ada media center masing – masing.
“Kami berharap jika ada masalah – masalah yang terjadi di masyarakat maupun penyelenggara, harus koordinasi dan komunikasi dengan Panwaslu maupun Panwascam”, pintanya. Selain itu, mengajak insan pers untuk turut mengawasi Pemilu dalam bentuk pengawasan partisipatif. Ajakan mengawasi Pemilu ini digelar dalam bentuk rapat koordinasi (Rakor) pengawasan partisipatif pemilihan umum yang digelar Panwaslu. Rakor ini sebagai ajang untuk membangun sinergi antara insan pers dengan dalam mengawasi Pemilu untuk menciptakan Pemilu yang berintegritas.
“Solusi tercapainya pemilu yang berintegritas adalah dengan pengawasan melibatkan masyarakat dan insan pers”, ucapnya. Salah satu tujuan Bawaslu adalah bagaimana menghasilkan pemilu yang berintegritas dan untuk mencapai itu Panwaslu tidak bisa bekerja sendiri tanpa partisipasi dan kerjasama dengan pers dan masyarakat.
“Penyelenggara, peserta dan Pemilu harus bersepakat untuk menjaga integritas agar menghasilkan output Pemilu yang berkualitas”, jelasnya. Sekedar diketahui peserta Rakor juga banyak mendapatkan materi tentang titik-tirik potensi kerawanan dan fokus pengawasan pemilu serta peran pengawasan partisipatif mulai dari memberi informasi awal, mencega pelanggaran (pemanfaatan oknum), mengawasi/memantau (kronologi dan barang bukti), serta melaporkan pelanggaran. (Oje)