Berita Terbaru

Pedagang Keluhkan Harga Lapak Jualan di Venue Berkuda PON XXI Aceh-Sumut di Belang Bebanka

641
×

Pedagang Keluhkan Harga Lapak Jualan di Venue Berkuda PON XXI Aceh-Sumut di Belang Bebanka

Sebarkan artikel ini

 

TAKENGON :MutiaraindoTV.com– Pedagang musiman yang berasal dari medan mengeluhkan pembayaran lapak jualan di seputaran Venue Berkuda PON XXI Aceh-Sumut di seputaran lapangan pacuan kuda Belang Bebanka Kecamatan Pegasing Kabupaten Aceh Tengah,Selasa (10/9).

Hal itu disampaikan oleh seorang pedagang inisial YT kepada media ini membenarkan adanya pembayaran biaya lapak tersebut berkisar 1 juta 5 ratus ribu hingga 3 jut 5 ratus ribu.

“Iya pak kami dari medan jauh jauh ingin mencari rizki di momen PON ini berjualan seperti biasa ketika ada pacuan kuda kami selalu berjualan di takengon namun untuk kali ini kami berfikir untuk lapak tempat penjualan PON XXI Aceh-Sumut karna dua hari terjangkau namun ya seperti harus nelpon saudara di medan untuk pinjaman biar bisa sewa lapak ini”keluhnya YT ini.

Dikatakannya lagi “kami sangat kecewa benar benar kecewa mana lagi hari jadwalnya terbatas sebelumnya dua hari ini kabarnya 4 hari cuman karna sudah terlanjur disini ya sudah kita ikutin aja”katanya.

Lokasi yang berdekatan dengan lapangan ini, kemudian disewakan oleh oknum masyarakat untuk mengambil keuntungan dengan memasang tarif tinggi untuk setiap lapak yang disewakan.

Hal yang sama di ungkapkan oleh BRB pedagang dari medan “Mereka tidak punya otak, seharusnya ajang nasional seperti ini gratis, kalaupun tidak gratis, sewanya samakan saja dengan pagelaran biasa,” katanya

Menurut Br B, sejak dibukanya lapangan Blang Bebangka untuk Arena Pacuan Kuda, hampir setiap tahun, dia menyewa lapak untuk menjual dagangannya. Dan harganya tidak sampai semahal yang sekarang ini, mencapai Rp 3 Juta

“Sewa lapak didalam yang luasnya seperti lapak saya sekarang ini, paling mahal hanya Rp 1juta, sedangkan sekarang lokasinya di luar, luasnya, hanya 2×4 meter sewanya mencapai Rp3 juta,” kata Br B.

Menurut Br B, oknum penyewa tersebut selain tidak punya otak, juga tau kelemahan pedagang musiman ini.

“Dia tau, walaupun kami menjerit dengan harga yang mahal tersebut, kami akan tetap sewa, karena kami telah jauh datang kesini untuk mencari rezeki,” tambah Br B, sambil menyeka airmatanya.

Dari pantauan di lapangan, harga sewa lapak yang dibayarkan pedagang musiman tersebut, bervariasi, mulai dari Rp 1,5 Juta sampai Rp 4 juta untuk setiap lapaknya.

Ditanya siapa oknum masyarakat yang menarik sewa kepada pedagang.

Ia menjawab “Panggilannya Arifin, Arifin ini tidak mau memberikan kuwitansi pembayaran sewa, dia mengatakan kalau sudah setor uang, sudah aman untuk berjualan dan dia katanya Panitia juga ” ujar Br B

Media ini belum dapat mengkomfiramsi pihak yang di maksut lantaran belum ketemu siapa panitia yang dimaksut itu.

Informasi yang diterima media ini juga “untuk 4 desa setahu saya tidak ada di kaitkan untuk panitia tidak seperti tahun sebelum sebelumnya kalo terkait itu kita tidak tau kalo ada pungutan pungutan bayar lapak”sumber yang tidak bisa disebutkan namanya.

(cnn)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *