Web Televisi Streaming dan Online Tajam, Lugas, Terkini
Mutiaraindotv.com, BONDOWOSO, JAWA TIMUR-Salah satu pemilik lapak di Jalan Pujer Desa Sumber Salam Kecamatan Tenggarang, Toyyib menolak untuk digusur dengan alasan apapun. Karena lapak tersebut tempat mencari nafakah.
“Saya mewakili pemilik lapak yang lain dengan tegas menolak penggusuran. Disamping tempat ini merupakan sarana untuk mencari nafakah, dasar hukum untuk melakukan penggusuran tidak jelas,” kata Toyyib pada media ini di lapaknya, ahad 8/1.
Di tempat ini, lanjutnya, bermacam-macam usaha warga. Ada yang berjualan bakso, nasi, rujak, las, kayu, gorengan, dan yang lainnya. Bahkan ada yang menempati sudah hampir 20 tahun.
Ditambahkan, bahkan Kasun Dumas Barat Desa Sumber Salam, Hendri juga punya lapak di lahan tersebut. Justeru yang harus dimintai pertanggungjawaban, Kasun Dumas Barat yang lain, Maskuran, yang diduga melakukan Pungutan Liar (Pungli).
Toyyib menceritakan, alasan Pemerintah mau menggusur lapak di sepanjang Jalan Pujer, karena akan dibangun ring road, itu akal-akalan saja. Buktinya, bangunan di seberang lapak tidak ribut soal penggusuran.
“Kalau memang Pemerintah mau menggusur lapak pedagang, karena akan dibangun jalan lingkar, maka bangunan diseberan jalan juga harus digusur, jangan sepihak,” pinta aktivis senior ini.
Menurutnya, issue penggusuran lapak bermula dari pengaduan Siti Aminah yang lahannya berada di belakang lapak. Dalam Aminah mengadukan tidak ada akses jalan karena tertutup bangunan lapak.
Sementara informasi media ini, Siti Aminah diduga sudah mengeluarkan biaya operasional sebesar Rp 50 juta, agar lapak-lapak tersebut digusur. Karena lahannya akan dijual pada developer untuk pembangunan perumahan.
Kalau untuk kepentingan pembangunan, Toyyib cs, siap untuk digusur asal kompensasinya jelas. Sebab untuk menempati lahan tersebut tidak gratis. Ada biaya operasional yang harus dikeluarkan. (sam/zen)
