MutiaraindoTV – Jakarta. Turnamen Karate Funakoshi “Piala Gubernur DKI Jakarta 2018 bekerjasama dengan Federasi olahraga karate Indonesia (Forki), memperebutkan Piala Gubernur DKI Jakarta cabang olahraga karate Funakoshi di Gedung Auditorium Gor Ragunan, Pasar minggu, Jakarta Selatan. Minggu, 11 November 2018.
Menurut Pembina Karate Funakoshi Jakarta Selatan H. Purwanto SH, kegiatan ini merupakan perpaduan antara Seni Beladiri Ortodoks dan Modern.
Tiga materi yang wajib di antaranya :
- Teknik Dasar (Kihon)
- Jurus
- Komite (Full Body Con
Tact)
Kegiatan ini di ikuti se-Jabotabek dan Bandung, dengan jumlah peserta kurang lebih 80 orang dari 13 perguruan karate. Sesuai tema “lebih baik bercucurkan keringat, saat berlatih daripada bercucurkan air mata saat bertanding. Hal ini untuk memacu semangat saat bertanding, “tegasnya.
Perlombaan ini di ikuti dari tingkat SD, SMP dan SMA dan memperebutkan juara 1, 2 dan 3 dan juara umum 1,2 dan 3.
Sebagai ajang mencari bibit unggul di bidang karate, khusus Karate Funakoshi.
Karate Funakoshi merupakan Olahraga Beladiri yang berasal dari Jepang.
Sesuai dengan namanya Funakoshi Gichin pada tanggal, 10 November 1868 di Kerajaan Ryukyu dan di lanjutkan oleh Anko Itosu pada Tahun 1921. Pengakuan Karate Funakoshi pada Tahun 1949, oleh Asosiasi Karate Jepang.
Selanjutnya di kembangkan di Indonesia pada tanggal 18 Februari 1967 di Malang oleh Sensei Soegijat, cerita singkat. “Ungkapnya.
Sampai sekarang perkembangan Beladiri ini sangat pesat di Indonesia, dengan berdirinya sekolah – sekolah khusus buat Beladiri Karate Funakoshi melalui perlombaan baik di tingkat dini, femula, remaja, dewasa dan orang tua.
Ada lima sumpah Karate yang wajib diucapkan para praktisi perguruan ini :
- Bertakwa Kepada Tuhan Yang Maha Esa.
- Setia Kepada Falsafah
Negara Pancasila. - Berperikemanusiaan
Dan Hormat Kepada
Sesama Manusia. - Berbudi Luhur, Rendah
Hati Dan Berjiwa
Kesatria. - Taat Dan Menjunjung
Tinggi Segala Peraturan
Perguruan.
Dari hasil wawancara media ini dari orang tua peserta, kegiatan ini merupakan seni bela diri yang positif sebagai mental untuk anak didik. Buat ke depannya nanti. Disamping sebagai bela diri dan juga buat kemajuan bangsa dan negara di bidang olahraga ini, “ucapnya. (Suparno)