Berita TerbaruNusantara

PKM Sosialisasi Dan Edukasi Kader Pendamping Tentang Pencegahan Stunting Pada Balita Di Desa Mekarsari KabupatenBogor

196
×

PKM Sosialisasi Dan Edukasi Kader Pendamping Tentang Pencegahan Stunting Pada Balita Di Desa Mekarsari KabupatenBogor

Sebarkan artikel ini

MutiaraindoTV, Kabupaten Bogor – Jawa Barat. Dalam rangka kegiatan pemberdayaan dan sosialisasi kader pendamping keluarga untuk mencegah stunting, Universitas Persada Indonesia YAI dan STIE Indonesia Jakarta bersama ibu – ibu yang memiliki anak balita dan Batuta, serta ibu – ibu kader pendamping Desa Mekarsari mengadakan Program Kemitraan Masyarakat (PKM).

Program ini bertujuan untuk melanjutkan rangkaian strategi penguatan program berupa kampanye dan penyuluhan secara teratur kepada masyarakat tentang pentingnya pencegahan stunting pada anak – anak dan dampak buruk yang ditimbulkannya, oleh karena itu demi berlangsungnya program pemberdayaan pendamping stunting di lingkungan mitra, PKM ini akan merencanakan kegiatan lanjutan.

Sebelum pelaksanaan Pemberdayaan dan Sosialisasi Kader Pendamping Keluarga untuk Mencegah Stunting pada anak – anak di Desa Mekarsari pada hari Sabtu 2 September 2023 yang lalu, team surve melakukan kunjungan di bulan Juni hingga bulan September 2023.

Sehingga mendapatkan informasi dari aparat desa bahwa di Lembaga Pemerintah Desa Mekarsari, Kecamatan Rancabungur, Kabupaten Bogor dengan luas wilayah 202,24 hektar persegi yang terdiri dari lahan pertanian 45 hektar persegi, lahan perikananan 20 hektar persegi, lahan pemukiman 80 hektar persegi dengan total 20 RT. 5 RW. 3 Dusun.

Hampir setengah masyarakat bekerja sebagai petani, UMKM kerajinan miniatur. Badan Usaha Milik Desa bergerak di bidang Sarana Air Bersih dan Peternakan Sapi. Memiliki kelompok Kader sebanyak 30 orang dan tim posyandu sebanyak 6 orang.

Sudah melakukan penanganan tentang Stunting melalui posyandu namun tingkat stunting masih tinggi ada 27 orang masih status gizi buruk, kegiatan Pemberdayaan dan Sosialisasi yang diberikan oleh dua narasumber semua berlatar belakang ahli gizi baik dari bidang kedokteran dan magister gizi yang semua terkait dengan pencegahan balita stunting di desa Mekarsari.

Adapun jumlah peserta yang hadir terdiri dari kader pendamping dan ibu – ibu balita dan batuta yang berjumlah 46 orang, kegiatan diawali dengan pengisian daftar hadir dan sesi pembukaan kegiatan. Selanjutnya sesi penyampaian materi pemberdayaan pada kader pendamping dengan menggunakan metode ceramah, dilanjutkan sesi tanya jawab dan diakhiri dengan test pengukuran pengetahuan serta penutupan acara.

Materi disampaikan oleh Ahli Gizi dan Dokter dari Rumah Sakit Cipto Jakarta dan pelaksana Pengabdian Masyarakat dosen Universitas Persada Indonesia YAI dan Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Indonesia Jakarta, dengan mitra Desa Mekarsari Bogor yang dipimpin oleh Kepala Desa Bapak H. Sofranuddin beserta jajaran aparat desa serta ibu – ibu Kader Pendamping Keluarga baik dari Posyandu, PKK dan Ibu yang mememiliki anak Balita dan Batuta

Hasil Perhitungan ibu – ibu yang hadir di acara Pemberdayaan dan Sosialisasi, adalah sebagai berikut:

  • Berdasarkan tabel diketahui bahwa kelompok umur 20 – 30 sebanyak 6 ibu yaitu 18,8%.
  • Kelompok umur 31 – 40 sebanyak 16 ibu yaitu 50%.
  • Kelompok umur 41 – 50 sebanyak 7 ibu yaitu 21,9%.
  • Kelompok umur 51 – 60 sebanyak 3 ibu yaitu 9,4%.
  • Berdasarkan tabel diatas sebagian besar ibu penelitian berada pada kelompok umur 31 – 40 tahun sebanyak 16 ibu yaitu 50,0%.

Berdasarkan dari jenjang pendidikan ibu – ibu peserta sosilisasi yang hadir diketahui bahwa tidak tamat SD sebanyak 8 ibu yaitu 25%, tamat SD sebanyak 10 ibu yaitu 31,3%, tamat SMP sebanyak 9 ibu yaitu 2,1%, dan tamat SMA sebanyak 5 ibu yaitu 15,6%. Berdasarkan tabel diatas sebagian besar ibu penelitian berada pada tingkat pendidikan SD sebanyak 10 ibu, yaitu 31,3%

Hasil yang diperoleh selama pelaksanaan pengabdian masyarakat di Desa Mekarsari yang sudah dilakukan, antara lain :

  1. Adanya Peningkatan dan Kesadaran dari ibu – ibu yang memliliki anak-anak mengenai hambatan, faktor penyebab dan cara mencegahnya anak stunting. Dengan pengetahuan yang lebih baik, dapat mengambil tindakan yang lebih efektif untuk melindungi kesehatan anaknya.
  2. Melalui pendidikan dan dukungan yang diberikan oleh pendamping keluarga, ibu – ibu yang memiliki anak balita dan batuta dapat mengubah pola makannya menjadi lebih seimbang dan bergizi, hal ini dapat membantu mengurangi risiko stunting pada anak.
  3. Pemberdayaan keluarga juga dapat membantu ibu – ibu yang memiliki anak balita dan batuta untuk mengakses layanan kesehatan yang diperlukan, seperti vaksinasi, pemeriksaan kesehatan rutin, dan layanan kesehatan bila diperlukan. Hal ini dapat membantu mendeteksi masalah pencegahan stunting.
  4. Upaya perubahan dalam praktek pelatihan praktik kebersihan yang baik, seperti mencuci tangan sebelum makan dan setelah menggunakan toilet, serta menjaga kebersihan lingkungan rumah masing – masing.
  5. Hasil pemberdayaan ibu – ibu yang memiliki anak – anak dalam pencegahan stunting di Desa Mekarsari Kabupaten Bogor juga harus di monitoring, dipantau dan dievaluasi secara berkala.
  6. Peningkatan kualitas hidup anak di Desa Mekarsari, Bogor. Dengan mencegah stunting, anak mempunyai peluang lebih besar untuk tumbuh dan berkembang secara optimal.

Ucapan terima kasih atas Pedanaan Kemendikbud Sesuai dengan Kontrak Pengabdian Tahun Anggaran 2023, untuk semua yang turut terlibat dalam kegiatan PKM Pemberdayaan Pendamping Keluarga untuk Mencegah Stunting di Desa Mekarsari Kabupaten Bogor terutama Lurah Desa Mekarsari Bapak H. Sofranuddin beserta jajarannya

  • Ketua Team : Dr. Rilla Sovitriana, Psi., M.Si., Psikolog
  • Anggota Team :
    Dr. Rimi Gusliana Mais, SE., M.Si.
    Sri Sintawati, M.Si.
  • Mahasiswa MBKM :
    Ahmad Rofi’ Zulfan
    Dania Zahra Basri
    Indy Aulia Azizah
  • Mahasiswa Magister Psikologi : Roza Elmanika Putri, S.Psi
    Wenny Acnashinta Ciptadi S.Ps. (Rochman)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *