Berita TerbaruNusantara

Puluhan Nelayan Di Kecamatan Kakap Dan Sekitarnya Tidak Bisa Melaut, Akibat Kelangkaan BBM Jenis Solar

139
×

Puluhan Nelayan Di Kecamatan Kakap Dan Sekitarnya Tidak Bisa Melaut, Akibat Kelangkaan BBM Jenis Solar

Sebarkan artikel ini

Mutiara IndoTV, Kabupaten Kubu Raya – Kalimantan Barat. Puluhan nelayan di Kecamatan kakap dan sekitarnya terkendala melaut, akibat kelangkaan Bahan Bakar Minyak jenis solar. “Beberapa Bulan ini, bahan bakar jenis solar sangat sulit diperoleh. Sementara solar yang dipasarkan melalui Stasiun Pengisian Bahan Bakar Nelayan (SPBN) kakap sangat terbatas. “Kata salah seorang nelayan Dedek di kawasan Pusat Pelelangan ikan (PPI) Desa Kakap, Kecamatan Kakap, Kabupaten Kubu Raya, Provinsi Kalimantan Barat. Selasa, (03/04/2018).

Dia mengatakan, akibat terbatasnya BBM yang diperoleh pengelola kapal nelayan. Sebagian besar nelayan memutuskan tidak melaut, kalaupun masih ada yang melaut hanya mencari ikan tak jauh dari bibir pantai saja. Itupun terkadang pulang, dengan tangan hampa.

Kondisi itu akhirnya menjadi pemicu kenaikan harga ikan laut yang dijajakan di PPI Desa Kakap, Kecamatan Kakap, Kabupaten Kubu Raya. Hal tersebut diakui salah seorang nelayan, yang tak ingin di publikasikan namanya di Kecamatan Kakap. Dia mengatakan,  dalam kondisi krisis BBM terpaksa mengurangi pengoperasian melaut.

“Kalau biasanya kami setiap hari turun melaut, pada saat solar langka terpaksa hanya tiga hingga empat kali seminggu saja melaut. Karena BBM dikumpulkan dulu dari pengecer, itupun kalau kawan dari Kota ada stok untuk keperluan operasional. “Katanya.

Ditempat terpisah Busrah Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia DPC KKR mengatakan, persolan nelayan di Desa Kakap sangat komplit terkait banyaknya peraturan pemerintah.

Sehingga nelayan saat ini merasa terbebani apa lagi peraturan tersebut, tidak di barengi pelayan yang maksimal seperti pada saat ini ijin kapal para nelayan yang sudah mati. Dan harus di perpanjang, namun brirokrasinya sangat berbelit – belit sementara pusat pelayanannya seperti Kantor.

Unit Pelayanan Tehnis UPT Perikanan dan Kelautan, sebagai perpanjangan tangan para pelayan tidak bekerja maksimal. Begitu juga PPL Kantornya selalu tertutup, yang sudah di bangun pemerintah sejak dua tahun silam. Sampai saat ini tidak berpungsi, “kata Busrah Himpunan nelayan seluruh Indonesia. DPC KKR kepada media ini harapan Kami selaku nelayan, dengan adanya sarana dan prasaran yang ada dapat berpungsi. “Pintanya. (Tim Redaksi)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *