Mutiaraindotv – Musi Rawas, Sumatera Selatan, Belum lama ini Kabupaten Musi Rawas mengelar hajatan besar, dibidang kajian Keagamaan dan Tablik Akbar dengan menghadirkan KH. Marzuki Mustamar, beliau adalah Ketua PWNU dari Provinsi Jawa Timur dan Gus Miftah. Kehadiran beliau berdua atas undang dari Pengasuh/Pimpinan Ponpes Darul Barokah dan Kecamatan Megang Sakti serta para Pengasuh/Pimpinan Pondok Pesantren yang ada diwilayah Kabupaten Musi Rawas. Selasa, 21 Juni 2022.
” Kehadiran KH. Marzuki Mustamar dan Gus Miftah, dalam rangkaian acara Tabligh Akbar untuk memberikan pencerahan dalam kegiatan Keagamaan, dengan maksud dan tujuan menyebarkan batasan atau koridor. Sedangkan Gus Miftah, ngaji bareng bersama masyarakat diwilayah Kabupaten Musi Rawas. Namun sangat disayangkan dari puncak dua hajatan besar tersebut, malah dimanfaatkan oleh para oknum elit politik untuk mencari simpatik dan dukungan diatas kepentingan individu, yang dipolitisasi oleh partai tertentu “.
Warga sekitar yang mengikuti acara Tablik Akbar tersebut menyampaikan ke Tim Mutiaraindotv, kami bingung pak ini sebenarnya acara bidang keagamaan dan Tabligh Akbar apa kegiatan para elit partai politik. Sebab dari awal rangkaian kegiatan, saya perhatikan dihadiri seorang BG 1 Lubuklinggau. Adapun informasi yang kami dapat atas obrolan para tamu undangan, katanya mendampingi orang BG 1 diwilayah Mura.Lanjutnya, ini sebenarnya kegiatan keagamaan atau…?. Yang menjadi pertanyaan bagi kami, ini sebenarnya kehadiran KH. Marzuki Mustamar dan Gus Miftah ini atas permintaan para Pengasuh/Pimpinan Pondok Pesantren yang ada diwilayah Kabupaten Musi Rawas atau para elit politik kepentingan diatas kepentingan. Dengan maksud dan tujuan mencuri dan memanfaatkan momen perhatian kalangan masyarakat atau hal kepentingan lain, unjar Isinial AF melalui pesan singkat WhatsApp ke Tim Mutiaraindotv.
Selesai acara Tablik Akbar yang lebih mengejutkan lagi Tim Mutiaraindotv mendapatkan di salah satu akun FB Isinial SB, terlihat baju Muslimat NU yang digunakan oleh Oknum bukan pada tempatnya berjoged ria sambil tangan ke atas terkesan ada yang dibagikan. Terkait hal tersebut disengaja ataupun tak di sengaja ataupun hal lain yang jelas bisa mencoreng citra Seragam Muslimat NU di Indonesia terkhusus wilayah Kabupaten Musi Rawas.” Melihat hal tersebut para Pengasuh/Pimpinan Pondok Pesantren serta para Ibu-ibu Muslimat NU bingung kok bisa seragam resmi dari Muslimat NU dibawa berjoged diatas panggung. Ya intinya maksud dari para muslimah diwilayah Kabupaten Musi Rawas berharap gunakan lah Seragam Muslimat NU pada tempatnya jangan salah tempat. Takut nya nanti menjadi salah arti bagi masyarakat terkhusus diwilayah Kabupaten Musi Rawas.
Karena menyikapi hal tersebut mengutif dari berbagai rangkaian acara Muslimat NU dan Sejarah kebesaran NU di Negara Indonesia, belum pernah terjadi Seragam Muslimat NU digunakan diatas Panggung untuk berjoged Ria. Ini jelas bisa mencoreng citra Seragam Muslimat NU dan bisa menjadi dampak buruk kedepannya bagi masyarakat yang tak paham dan membedakan yang mana baju batik kondangan dan seragam Muslimat NU.
Dilihat dari sisi warna, bahwa baju Muslimat NU berwarna Hijau Muda, Kuning Muda, Biru, Hitam, dan Ungu. Ini merupakan warna dari batik Muslimat NU, dan Warna-warna itu saling mengisi dalam bentuk daun, tangkai, bunga. Di antara bunga itu terdapat garis-garis lurus yang membentuk persegi yang beririsan. Kemudian ada garis diagonal yang lurus juga. Dengan garis-garis seperti tampak juga bentuk kerucut yang saling berdempetan. Tiap pertemuan garis dari empat arah terdapat bunga di titiknya. Dari seluruh warna yang ada, hijau yang paling dominan. (Red_@018).