Satu Kios Saja, Distributor Bisa Ngemplang Ratusan Juta

Mutiaraindotv.com, BONDOWOSO, JAWA TIMUR-Ketua DPRD H. Ahmad Dhafir melakukan Inspeksi Mendadak (Sidak) bersama Panitia Khusus (Pansus) dan Komisi Pengawasan Pupuk dan Pestisida (KP3) lima hari lalu ke Gudang Distributor Pupuk Bersubsidi di tiga kecamatan.

Dalam Sidak tersebut, ada salah satu Gudang milik Distibutor Pupuk di Maesan zonk alias kosong. Padahal, dari data yang dimiliki Pansus, serapan alokasi Pupuk ke Kios sudah mencapai 100 persen.

Artinya, stok Pupuk untuk bulan September sampai Desember sudah habis. Disamping temuan tersebut, ditemukan ketidak sinkronan data realisasi laporan distributor dengan kuota yang diterima oleh kios.

Contohnya salah satu Kios di Kecamatan Tegalampel. Dalam data tercatat, kios tersebut mendapat jatah Pupuk Bersubsidi 160 ton, dari bulan Januari sampai Desember.

Namun pada kenyataannya, sampai bulan ini kios tersebut hanya menerima 30 ton, siasnya 130 ton tidak dikirim. “Jika realisasi sudah 100 persen, seharusnya distribusi kepada kios tersebut juga seratus persen,” kata Dhafir, sapaannya di Wisma DPRD Ahad (25/9/2022).

Dhafir mengatakan, sampel yang dilakukan oleh Tim kepada salah satu kios di Kecamatan Tegalampel membuktikan adanya permainan yang dilakukan oleh sejumlah Distributor.

“Kita tinggal menghitung, dalam 1 ton subsidi terhadap Pupuk Bersubsidi sekitar Rp 3,5 juta. Kalau dikalikan 130 ton kerugian negara sekitar 455 juta,” paparnya.

Dhafir meminta, Aparat Penegak Hukum (APH) mengusut tuntas potensi penyelewengan yang dilakukan oleh Distributor. Karena diduga distributor melakukan rekayasa pelaporan.

Modusnya menekan kios agar membuat laporan palsu. “Banyak kios yang sudah menginformasikan ke saya. Ada distributor yang titip pupuk bersubsidi dijaul dengan harga diatas HET, ” terangnya.

Bahkan ada kios yang diperintahkan menyelesaikan verifikasi faktualnya, sementara pupuknya sampai saat ini belum dikirim. Sesuai dengan Permendag Nomor 15 tahun 2013. (sam/zen)