mutiaraindotv.com | KUALA LUMPUR – Musyawarah Kerja Kepala Sekolah (MKKS) SMA Swasta Kota Surabaya merupakan forum perkumpulan Kepala Sekolah SMA Swasta se-Kota Surabaya, terus belajar menjawab tantangan demi mewujudkan pendidikan yang tepat agar tidak tidak tertinggal oleh zaman.
Salah satunya melihat dari dekat aktivitas, fasilitas pendidikan dan manajemen di Sekolah Indonesia Kuala Lumpur (SIKL), Malaysia, yang memiliki peran strategis dan menjadi garda terdepan diplomasi pendidikan di Malaysia sebagai bagian dari transfer pengetahuan dan pengalaman, khususnya pengelolaan pendidikan berkelanjutan atau satu atap dari TK, SD, SMP dan SMA serta bagian dari penguatan kerja sama internasional dengan mitra luar negeri.
Direktur Penjamin Tutu – Branding Muhammadiyah Boarding Area Sport Art and Sains (MBA Spartans), Sudarusman yang turut serta dengan rombongan MKKS SMA Swasta Surabaya menjelaskan, kunjungan ke SIKL sangat tepat bagi pihak dan lembaganya di SMA Muhammadiyah X Surabaya.
“Tidak sekedar berkunjung, tapi benar-benar menjadi pembelajar yang baik, dengan mendengar dan melihat langsung banyak program yang telah berhasil dilaksanakan di SIKL, khususnya mengelola pendidikan berkelanjutan dari TK, SD, SMP dan SMA,” paparnya. Rabu, (24/1/2024)
Selain itu, kata Sudarusman, MBA Spartans Surabaya juga menginisiasi program belajar bersama berkelanjutan antara siswa MBA Spartans dengan siswa SIKL.
Sementara itu, Kepala Sekolah SMA Labschool Unesa 1, Dewi Purwanti berharap, kunjungan kali ini ke SIKL menambah kesempurnaan gagasan penyelenggaraan sekolah berkelanjutan satu atap berbasis area, dari KB, TK, Sekolah Dasar, Sekolah Menengah Pertama, Sekolah Menengah Atas dan Pendidikan khusus Inklusi, serta Pendidikan Non Formal secara terpadu dalam satu area.
“Melalui kunjungan ini diharapkan persepsi, perilaku, dan sikap berubah sesuai dengan yang diharapkan dapat cepat terealisasi,” tegasnya.
“Di sekolah Indonesia-Kuala Lumpur (SIKL) ada beberapa mahasiswa S1 dan S2 Unesa jurusan Teknologi Pendidikan magang di sekolah tersebut,” ungkap Kepsek Dewi.
Pada kesempatan yang sama, Kepala Sekolah SIKL, Frini Napasti dalam sambutannya menyampaikan, di SIKL ini jenjang sekolahnya dari TK, SD, SMP dan SMA dalam tanggung jawab kewenangan Satu Kepala Sekolah.
Kepala sekolahnya hanya satu, lanjut Frini, bahkan tidak sedikit ada siswa berada di luar sekolah yang masuk kategori pendidikan non formal, namun tetap di bawah SIKL.
“Kurikulumnya sama dengan sekolah di Indonesia pada umumnya, yaitu kurikulum 2013 terintegrasi dengan kurmer. Tetapi ada muatan khusus atau lokal kurikulum Malaysia yang fokus pada mapel bahasa, salah satunya bahasa Inggris,” tutupnya. (ari)