Tutup Lomba Melengkan, Munyerah Rempele dan Menerima Rempele, Ini Pesan Bupati.

Takengon,Mutiaraindotv.com Bupati Aceh Tengah Drs, Shabela Abubakar menutup kegiatan lomba melengkan, munyerah rempele dan menerime rempele se-Kecamatan Bebesen ditandai dengan penyerahan hadiah kepada para pemenang lomba, Rabu (02/03/2022) malam.
Kegiatan yang bertempat di aula kantor camat setempat turut dihadiri sejumlah Kepala OPD di lingkungan Pemkab Aceh Tengah, unsur pimpinan Kecamatan Bebesen, segenap Reje di Kecamatan Bebesen, tokoh adat, tokoh agama, dan tamu undangan lainnya.
Bupati Aceh Tengah dalam sambutannya memberikan apresiasi yang setinggi-tingginya kepada panitia penyelenggara karena ia menilai inisiatif panitia dalam kegiatan tersebut berperan penting dalam melestarikan nilai-nilai adat istiadat gayo terutama di masa modern.
“Perkembangan teknologi informasi yang begitu cepat, telah mempengaruhi kehidupan sosial manusia mulai dari anak-anak hingga orang dewasa sehingga pada gilirannya sedikit demi sedikit sikap dan perilaku kita akan meminggirkan atau bahkan bisa saja menghapuskan adat dan budaya kita sendiri”, ujar Shabela.
“Oleh karena itu, melalui ajang lomba melengkan, munyerah rempele dan menerime rempele dalam kecamatan bebesen ini merupakan suatu momentum yang tepat dan harus terus dipertahankan sebagai upaya untuk melestarikan adat istiadat dan budaya gayo, sehingga di masa yang akan datang generasi penerus kita masih mempunyai kebanggaan dan jati diri sebagai insan yang berbudaya”, lanjutnya.
Dilanjutkan Shabela, bahwa orang gayo mempunyai adat-istiadat yang khas, kental dengan nuansa islami. Berbagai ungkapan, tersurat dalam pepatah-pepatah bijak dengan makna yang dalam dan banyak ditemukan dalam kebudayaan gayo.
“Dalam adat gayo salah satu fungsi adat adalah untuk menjaga syariat Islam. Ini sesuai dengan ungkapan edet mumegeri hukum (adat yang memagari hukum), yang berarti adatlah yang menjaga hukum syariat”, tegas Bupati.
Untuk itu, ia menilai akan sangat disayangkan apabila nilai-nilai luhur yang terkandung dalam setiap tradisi adat tersebut tidak dapat kita lestarikan keberadaannya karena tradisi yang dijalankan saat ini merupakan hasil daya cipta dan kreasi dari para pendahulu.
Menutup sambutannya Bupati Shabela berharap kegiatan positif seperti ini dapat terus berlanjut di masa-masa yang akan datang dengan intensitas yang lebih tinggi dan dapat menjadi agenda rutin setiap tahunnya sehingga upaya pelestarian adat yang kita rintis akan benar-benar terwujud sesuai harapan.
Sebelumnya dalam laporannya, Camat Bebesen Hermansyah, S.STP menyampaikan kegiatan tersebut diikuti oleh sekitar 30 peserta dari 28 kampung se-Kecamatan Bebesen.[S]

Check Also

KDS Situbondo Santuni 30 Anak Yatim Dengan Membagikan Satu Set Pakaian Lebaran

Mutiaraindotv.com, SITUBONDO, JAWA TIMUR – Sebanyak 30 Anak Yatim mendapat santunan berupa satu set pakaian …

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *