Siapa Menyusul AH, Kasus Dugaan Korupsi Dana Kelompok Usaha Bersama (KUBe) di Bondowoso

Mutiaraindotv.com, Bondowoso, JAWA TIMUR – Setelah Kejaksaan Negeri (Kejari) menetapkan AH sebagai tersangka dalam kasus korupsi yang dilakukan, tampaknya masih ada lagi pejabat setingkat eselon 2 yang menjadi target.

Indikasi ini terlihat dari sejumlah Kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD) yang dipanggi oleh Penyidik Kejari yang dimintai keterangan terkait penggunaan anggaran di lembaganya.

Salah satunya Hj. Haeriyah Yulianti, S.Sos, MM, Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa (DPMD). Mantan Kepala Dinas (Kadis) Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) ini mengaku dua kali dipanggil penyidik Kejari.

Her, sapaannya mengatakan pada media ini melalui sambungan seluler, pemanggilan pertama terkait penggunaan anggaran Diskominfo dalam mempublikasikan kegiatan Pemerintah Kabupaten.

“Pemanggilan ini dilakukan setelah Kejari mendapat laporan dari Johan, aktivis salah satu Lembaga Swadaya Masyarakat, terkait penggunaan anggaran kerjasama dengan media,” kata perempuan berjilbab ini kamis, (15/9).

Pemanggilan kedua, lanjutnya, terkait dengan pembagian Bantuan Tunai Langsung di Desa Sulek Kecamatan Sukosari. Haeriyah tidak menjelaskan secara rinci materi klarifikasi dari Penyidik Kejari.

Sebelumnya beredar issue, Haeriyah diminta keterangan oleh Penyidik Kejari dalam penggunaan anggaran di 3 OPD. Yaitu di Diskominfo (sebagai Kadis), Dinas Pendidikan (Plt Kadis), dan sebagai Kadis DPMD.

Kemudian Haeriyah menghubungi wartawan media ini menjelaskan secara rinci atas informasi tersebut. Sambil berharap agar membantu memberikan edukasi pada Kepala Desa terkait penggunaan Dana Desa dan Anggaran Dana Desa. (sam/zen)